Belajar Jadi Detektif

Senin, 31 Agustus 2015 - 09:45 WIB
Belajar Jadi Detektif
Belajar Jadi Detektif
A A A
ANDA sering berkhayal atau terobsesi menjadi detektif? Menjajal permainan di escape room mungkin bisa memuaskan hasrat. Bersama temanteman, Anda bisa memecahkan misteri cerita horor dalam sebuah ruangan yang didesain khusus.

Michael Andrean bersama tujuh temannya berencana mencoba game baru. Bukan permainan yang biasa dapat ditemui di dalam mal, melainkan permainan yang belum banyak orang tahu.

Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di daerah Jakarta ini sedang ingin mencoba bermain escape room , sebuah permainan detektif yang banyak diadaptasi dari luar negeri. Bersama tujuh temannya, Michael memilih tema “Locked in Darkland level 1” di Totem Room Escape di kawasan Tanjung Duren. Sebelum memulai permainan, mereka terlebih dahulu diberikan arahan oleh game master yang memegang permainan ini.

Mereka akan “dikurung” di sebuah ruangan gelap dan harus bisa memecahkan kode tertentu agar bisa keluar dari ruangan tersebut. Sebagai modal, mereka diberikan satu senter sebagai alat bantu penerangan. Sebelum masuk, semua peserta juga harus meninggalkan dompet, ponsel, tas, dan lain sebagainya di sebuah loker. Permainan dimulai. Setelah masuk ke dalam ruangan, mereka diberi waktu 50 menit untuk menyelesaikan tekateki yang terdapat dalam permainan tersebut.

Aura misterius kental terlihat dari dekorasi ruangan. Tentu, butuh ketelitian dan kerja sama yang bagus di dalam permainan ini. Ruang yang gelap dan tantangan yang berpacu dengan waktu membuat suasana cukup tegang. Sayangnya, setelah berusaha selama 50 menit, Michael dan teman-temannya gagal menyelesaikan misi ini. “Permainannya seru banget. Benarbenar di luar bayangan. Butuh ketelitian, juga kerja sama supaya berhasil,” ujar Michael.

“Yang paling susah itu karena senter cuma dikasih satu. Tapi itu sebenarnya bikin kita termotivasi untuk menyelesaikan tekatekinya,” lanjutnya. Escape room memang belum terlalu populer di kalangan masyarakat Indonesia, padahal permainan ini sudah terkenal di luar negeri. “Awalnya memang banyak yang belum tahu apa itu escape room , tapi setelah mereka mencoba bermain, justru mereka ketagihan untuk mencoba lagi,” ujar Nuki Indah Aristiantip, Pengelola Totem Room Escape kepada KORAN SINDO .

Saat ini di Indonesia, permainan ala detektif ini memang sedang berkembang. Adapengelola game yangmemilih membeli escaperoom secara waralaba, ada pula yang membuat sendiri. Totem Room Escape termasuk yang membuat sendiri permainan ini. Berdiri sejak Januari 2014, pengelola escape room ini memiliki lima level permainan, mulai dari level 1 yang diberi nama Locked in Darkland, level 2 Egyptian Secret, level 3 Mission Imposible, level 4 Kidnapped, dan level 5 yang paling tertinggi adalah Prison Break.

Saat ini, Totem memiliki beberapa cabang yang ada di Bandung, Bali, dan Semarang. Tidak berbeda jauh dengan Totem, Xcape Indonesia pun memiliki berbagai permainan yang bertemakan horor dan misteri. Waralaba asal Singapura ini memiliki lima level yang bisa dipilih oleh peserta, di antaranya Catch Me if You Can dan Resident Evil. Dengan biaya Rp120.000- Rp220.000, setiap orang sudah bisa merasakan permainan yang terdapat dalam escape room ini. Tema yang dipilih hampir seluruhnya memiliki persamaan, yaitu bertemakan horor dan misteri.

Untuk menghindari kebosanan, tema yang ada selalu berubah minimal setiap setahun sekali. “Setiap tema yang dipilih murni hasil dari ide master game kami, semuanya kami buat sendiri,” ungkap Nuki. Adapun untuk escape game waralaba umumnya menggunakan game yang dikirim dari kantor pusat.

“Tema permainan kami dibuat oleh Game Committee khusus yang bermarkas di Bangkok. Mereka adalah tim profesional,” ungkap Wito Krisnahadi, pemilik Escape Hunt.

Andari novianti
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)